Halaman

Rabu, 29 September 2021

kreativitas mengoplos ujaran bebas secara spontan, sporadis, suka-suka

 kreativitas mengoplos ujaran bebas secara spontan, sporadis, suka-suka

 Bukti betapa anak bangsa pribumi nusantara tidak kalah dengan suku bangsa lain. Timbal baliknya terasa pada sikap kehati-hatian negara lain untuk masuk ke nusantara. Sebaliknya tidak serta merta negara lain tunjukkan sikap tangan terbuka, lapang dada terhadap kunjungan awak bangsa nusantara.

 Jauh abad dan adab, nusantara sarat praktek ujaran bebas. Negara maju berkemajuan punya teori, kata pakar bahasa saja belum terdeteksi sejak dini. Aksi radikal bebas beririsan dengan relasi kuasa otoritas politik. Barometer tipikor plus pengkerdilan fungsi KPK sejalan dengan curah pendapat rakyat. Bebas buka mulut asal tahu resiko. Pilihan tersedia “kuburan tanpa nama” atau “rumah sakit negara”.

 Udara bebas nusantra dengan status negara kepulauan, terkontaminasi aneka frekuensi gelombang “kata hati” maupun “suara kocokan isi perut”. Sumber suara ocehan orang gila dengan umbar kata oknum gila jabatan, berbaur tanpa batas identitas, bebas sensor. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar