Halaman

Jumat, 17 September 2021

rasa malas berketekanan dengan betah lelah

rasa malas berketekanan dengan betah lelah

 Hitung mundur atau dimaknai dari frasa kanan ke kiri. Manusia dengan pengalaman hidup yakin dan meyakini ternyata lelah bagian proses berkemajuan. Rutinitas harian diawali rasa malas bangkit pagi sebelum pagi. Target hari ini memacu memicu jantung untuk ekstra fungsi. Singkat riwayat, menikmati malam untuk istirahat, memulihkan diri dan sigap bangkit.

 Evaluasi diri lebih menakar prakiraan hasil, kesesuaian rencana hidup yang dinamis. Pendekatan religisuistas memang bersifat hak pribadi, perseorangan. Pada keluarga bertumpu ketauhidan berbasis syukur dan sabar. Urusan vertikal tetap dominan tanpa mengabaikan, menyepelekan pasal jaga jarak horizontal dengan sesama. Timbal balik dengan lingkungan sebagai barometer kemanfaatan diri.

 Ibarat segayung air yang multi manfaat. Pilihan cukup berat. Untuk menyiram tanaman atau menyiram kucing yang berak di halaman rumah. Antar fragmen kehidupan, antar kejadian saling mengisi atau beberapa kejadian terjadi bersamaan. Pratanda ybs saatnya mentuntaskan beberapa pekerjaan pada waktu yang sama. Berkat pendidikan sosial selama di rumah saja berefek ganda, berlapis. Peka diri terseleksi  sesuai daya jelajah dan jangkauan kedirian, keakuan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar