Halaman

Kamis, 30 September 2021

 jamaah tanpa ganti sajadah

 Prémis (apa kiranya yang layak dianggap benar selaku faktor peubah atau masukan kesimpulan berikut) pertama bahkan utama, bahwa jamaah dimaksud hanya punya satu sajadah khusus untuk sholat di masjid. Cerdas pilih motif dan kombinasi warna bergaya umum. Label merek dagang selaku tanda bawah, tempat kaki. Putar 180 derajat agar dekil, usang, kusam merata. Bekas tapak jidat seperti berdaki. Saat sujud, kening jangan terhalang kopiah.

 Kemungkinan kedua, jamaah punya beberapa sajadah. Paham ukuran agar tidak mengganggu hak jamaah lain, standar selebar bahu. Bukan egois. Tahun kedua agresi pandemi covid-19, jamaah tetap bawa sajadah sendiri. Jarak sudah mulai merapat. Sela tanggung atau antar sajadah besar, diisi jamaah yang tidak bawa sajadah. Biasanya anak-anak atau tamu, pihak yang sedang lewat.

 Kejadian fakta lain, usai sholat maghrib, jamaah yang tinggal di kompleks, sajadah ditinggal. Jelang isya’ atau bakda qomat, ybs datang dengan tenang. Kapling tidak tergusur, aman, khususnya di saf paling depan [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar