Halaman

Jumat, 24 September 2021

takabur mbokdé mukiyo, dudu tak kabur

 takabur mbokdé mukiyo, dudu tak kabur

 Merasa bahwa kursi akan datang sendiri. Merasa punya hak untuk mendapat warisan, arisan kursi konstitusi. Analog dengan gelar gelaran tempelan, polesan agar tampak kemilau, bernas. Tidak ada kaitan dengan ilmu padi vs filosofi kondom. Efek paham dasar negara yang tidak wajib disandang oleh kawanan penyelenggara negara.

 Tengah periode sibuk memformulasi dasar negara yang siap pakai. Masukan dari berbagai pemikir, pemakar. Tahun berikutnya siap uji coba di lingkungan terbatas. Model sosialisasi subversi aksi njajah desa milang kori. Kunjungan ke pasar tradisional, agar rakyat tapak tanah kian mendalami sila-sila.

 Bidang garap “pemasyarakatan” identik dengan memasyarakatkan penyelenggara negara yang lupa ukuran baju. Terpaku dengan syarat pakai busana kebesaran. Untuk ditampilkan di baliho. “awas copet!” arau “buang sampah di tempatnya”. Mirip soal pentenaran diri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar