Halaman

Rabu, 22 September 2021

umuk ketekuk, sumuk ora kringeten

umuk ketekuk, sumuk ora kringeten

Gula Jawa rasané legi, wong Jawa kakèhan rasa, gedhé rumangsa. Makanya, BUMN terus kejar swsembada gula. Pratanda akan ada perang tanding berbasis kedaulatan, kemandirian, ketahanan gula. Semangkin lengkap dengan punya pabrik canggih, RI tekan impor baja. Pada hari yang sama, Republika, Rabu 22 September 2021, mencetak kabar “kemendag siapkan subsidi jagung”. Rata-rata harga jagung pakan mulai mengalami penurunan.

 Kemarin saat jalan kaki belanja beras. Di beberapa lokasi, di kompleks tempat tinggal maupun jalan, tertera telur ayam Rp 18.000,00 per kg. Sepertinya kejadian tersebut sudah berlaku beberapa hari. Seolah terjadi solidaritas antar ayam petelur. Menghadapi pilihan akal manusia, bertelur atau jadi sate. Atau akan mengalami nasib tidak terduga. 

Antara skenario hidup optimis jelas beda dengan skenario hidup pesimis. Skenario moderat atau jalan tengah, win-win solution kata mereka bahwa hidup identik nilai uang, waktu adalah uang. Laju argo kehidupan kejar dunia berpacu melawan detik waktu yang konsisten. Jangan abai nan lalai dengan adab, norma, adat meninggalkan perkara yang buang-buang waktu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar