Halaman

Kamis, 16 September 2021

pesuruh binaan partai berkebutuhan khusus

 pesuruh binaan partai berkebutuhan khusus

 Rutinitas berkehidupan skala menu harian, tidak serta merta menghasilkan adat harian. Konflik  internal harian kalau tidak dicerdasi dengan seksama, hanya akan mengulang kesalahan dan atau dosa yang sama. Tanpa sadar menimbun dosa-dosa kecil. Begitulah dasar budi perkerti manusia yang merasa aman di zona bawah tempurung protokol kebangsaan plus protokol kenegaraan.

 Orang dalam nusantara sejak zaman jauh waktu sebelum ada rekam jejak. Rutin menapaki jejak kaki diri buka lembaran kehidupan pagi sebelum pagi. Rasa malas dan serba lelah dengan urusan yang tidak kunjung selesai. Perbedaan peran antar pesuruh binaan partai, ternyata tidak menyuratkan serta menyiratkan posisi mana yang lebih unggul, penting dan bebas dengan tumpukan hak. Malah harus siap didepak setiap saat tanpa pesangon.

 Akibat stigma politis yang disandang, “pesuruh binaan partai”  dicitrakan sebagai makhluk yang memang untuk disuruh-suruh olehpihakan yang lebih kuat. Bahkan dicap tidak komplit (the second class), kehadiran di partai dianggap insan yang tidak penting (subordinate), mudah untuk dipinggirkan (marginalization) setiap saat, dieksploitasi, dieksplorasi  demi kebijakan oknum ketum partai. Formalitas tampak diposisikan pada urusan domestik dan rumah tangga partai. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar