Halaman

Senin, 20 September 2021

kursi capres tertolak dukun negara bertindak

 kursi capres tertolak dukun negara bertindak

 Kemungkinan serba mungkin di wilayah politik bebas haluan. Asas kenusantaraan, pakai jasa “orang pandai” bukan hal tabu. Anggaran mahar politik termasuk mahar dunia lain. Semacam restu dari pinisepuh, penguasa jagad non-kasat mata. Percepatan plus penguatan agar duduk terpaku di bumi. Ini jika dapat. Bagaimana metode tarik suara pemulih bisa di luar rencana manusia. “one man one vote”di dapil tak bertuan perlu energi di atas rerata.

 Rakyat pemilih di kantong suara langganan sudah tahu tarif jual beli suara. Sudah paham jeroan politik ybs. Rekam jejak trah agawe bubrah, menjadi bahan pertimbangan timbang rasa. Semakin nama dibesar-besarkan, disebar, ditebar di jalanan, tempat umum, bukti tong kosong riang nadanya. Menadah kursi tiban seolah warisan, arisan. Akumulasinya tinggal tunggu tanggal main.

 Demokrasi multipartai punya rumusan bahwasanya pasal keadilan dan kebenaran ditentukan oleh suara mayoritas, aklamasi. Bisa-bisanya memang bisa dan nyata “rakyat adil, makmur, sejahtera sudah terwakili”, date modified 11/16/2018 8:35 PM. Sebelum jauh melantur, ingat BPS. Jika ada rakyat dalam persentase besar masuk di luar mahzab ‘adil, makmur, sejahtera’ secara konstitusional mendapat stigma sebagai masyarakat kurang beruntung. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar