persiapkan persiapan terakhir diri
Otomatis antar peralihan waktu. Khususnya waktu malam yang disyariatkan untuk saat istirahat pulihkan energi religi. Perenungan sejenak untuk evaluasi langkah kehidupan yang terasa masih timpang. Tidak perlu bahas capaian hari ini. Manusia wajib berproses, mengutamakan urusan akhirat tanpa abaikan urusan dunia.
Benahi bekal untuk melaju di sisa waktu lewat perjalanan malam. Detak waktu terasa lama atau tahu-tahu sudah kehabisan waktu. Terbangun malah untuk melanjutkan mimpi. Beda pasal dengan tidak ada pilihan lain, mau tak mau terpaksa ke belakang. Dilakukan dengan berat mata. Panggilan lain abaikan, masih ada waktu.
Interaksi selaku manusia sosial
banyak membawa misi ilahiah. Praktekkan adab bertetangga, adat bermasyarakat
demi persatuan Indonesia. Tanpa embel-embel demi wibawa dan harga diri (kepala)
negara maupun yang tidak harus diminta. Itulah nusantara, efek sentimet negara
multipartai. Jadi simpang silang susun dengan niat awal. Justru meneguhkan
sikap diri akan terbawa sampai mati. Dimana telapak kaki menapak, hirup udara
yang tersedia bebas. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar