Halaman

Selasa, 28 September 2021

kecerdasan majenun insan politik nusantara

kecerdasan majenun insan politik nusantara

Bukti émpiris belum layak disimpulkan secara aklamasi. Kendati semua pihak tampak sepaham namun belum sepakat. Teguh dengan pendirian walau masih bersifat terbuka, luwes. Belum ada alternatif yang menguntungkan semua pihak. Berharap faktor tak terduga, semua berhal sama. Moga ada pihak yang bernasib apes. Doa politik.

 Takdir politik nusantara, semua bergerak di atas bentangan alam yang terlihat statis. Beda waktu bukan jaminan beda nasib. Peta bumi politik nusantara, selagi masih tidak ada perubahan drastis, tetap akan berakhir tidak beda jauh dengan periode sebelumnya. Cerdas politik menjadi barang langka, tapi tak dipertahankan selaku laku luhur warisan leluhur. Malah berlomba cari karakter berpolitik yang langsung jadi. Soal sekali pakai tidak masalah. 

Produk unggulan parpol bukan tipikor. Kutak tahu apa saja yang sudah terbukti kasat mata. Bukti ringan lain tersurat plus tersirat, hubungan diplomatis legislatif daerah dengan kepala daerah, didominasi kepentingan partai politik antar pihak. Koalisi partai politik pro-penguasa hanya berlaku di pusat. Politik sejahtera itulah yang dicari. Politik tadah Rp menjadi harga mati. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar