Halaman

Senin, 20 September 2021

studi banding sanding tanding dasar negara ke negeri orang

 studi banding sanding tanding dasar negara ke negeri orang

Hanya sekedar untuk mendapatkan rumusan cita rasa impor (asing, aseng), skala minimal global, sehingga kawanan penyelenggara negara tidak bisa berlagu, berlagak. Soal paham beneran, cuma untuk masa bakti lima tahun, tidak dipermasalahkan. Diminta maju pidato, beri wejangan soal dasar negara di depan anak didik perdesaan terudik. Cukup dengan gaya kèkèhan plus tepuk tangan sendiri.

 Perasan terakhir saja tidak sanggup mempraktekkan, apalagi utuh bulatnya. Masih kurang gelar tempelan jenderal titulèr. Sisa periode 2019-2024 susun bahan ajar dasar negara untuk semua lapisan masyarakat tanpa pandang kelompok umur. Pakai embel-embel nusantara, artinya pakai rumusan pokok bahan baku lokal, bahasa lokal. Ingat akan eksistensi partai politik lokal.

 Otoritas politik daerah kian menguat, mengakar karena koalisi parpol pro-penguasa hanya laku di tingkat nasional. Rasa kedaerahan, khususnya yang masih menapak di tanah, berbasis rakyat tapak tanah, itu yang dibutuhkan sejak. Semasa konflik wakil rakyat daerah dengan kepala daerah, bukti ringan mana pihak yang gemar sensasi. Soal prestasi urutan terakhir. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar