Halaman

Sabtu, 11 September 2021

pangkas intimidasi covid-19, normal berkehidupan vs hidup berkenormalan

 pangkas intimidasi covid-19, normal berkehidupan vs hidup berkenormalan

Stigma sosial, diskriminasi sosial, efektivitas bantuan sosial berkeadilan, gampang dikaitkan diikatkan dengan status covid-19. Mulai orang pihakan yang pernah terinfeksi, keluarga, rumah tangga, lingkungan tempat tinggal  plus tenaga kesehatan dan petugas garis depan lain yang pernah merawat. Stigma terhadap pasien yang selamat namun tetap ditolak masyarakat.

 Kebjiakan global diterjemahbebaskan sampai nusantara berkepulauan, multi otonomi daerah. Praktik menggunakan pendekatan pemnfaatan obat dan pengobatan tradisional. Ramuan herbal lokal menambah imunitas sejak lama. Gaya hidup harian, pola meja makan kian naik daun. Tidak perlu seleksi adaptasi ramuan hidup global.

 Wacana hidup bernegara formal, semakin dikebumikan, dibumikan, disukabumikan terasa tidak pas. Terdeteksi penolakan secara tidak merata tapi berderajat sama, standar. Artinya benang merah, adab bermasyarakat terusik. Respons imun punya fase bawaan, turunan dan adaptif untuk mencegah tangkal patogen berbahaya seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Percaya saja bahwasanya patogen menginvasi tubuh lewat luka terbuka atau mukosa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar