Halaman

Jumat, 03 September 2021

disparitas bangsa vs model demokrasi multipartai

 disparitas bangsa vs model demokrasi multipartai

Asumsi sejarah, akumulasi tragedi politik bersejarah. Kendati tiap periode pemerintah terjadi ubah alur sejarah masa lampau. Semangkin diluruskan kian nyata bengkoknya. Anak cucu kronologis pelanjut aksi non-adabiah. Tapi konstitusional. Sebegitunyakah.

 Mirip puncak gunung es di samudera bebas teritorial. Atas petunjuk bapak presiden, ikut arus ruas sejarah. Menjadi presiden selaku pelaksana petunjuk pihak yang lebih berkepentingan. Hierarki martabat pantat membuahkan di atas presiden de jure masih ada presiden de facto. Tidak pakai ramuan aneh plus nyleneh. Ada sebutan predikat gubernur formal, siang hari pada jam kerja dengan fakta gubernur malam hari, informal.

 Di dalam negara ada negara berupa penguasa otoritas politik daerah. Kantomg suara, kapling dapil, kawasan bebas warna partai. Menentukan biaya politik. Daerah basah menjadi incaran pilkada serentak.  Pilkdes tidak mau tinggal terima jadi dana desa. Pagebluk berlanjut sampai batas waktu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar