Halaman

Jumat, 01 Maret 2019

Unicorn dan Klaim Kinerja Ideologis Penguasa


Unicorn dan Klaim Kinerja Ideologis Penguasa

Bukti kontribusi sektor ekonomi kreatif kian dominan pada perekonomian nasional. Sumber ekonomi baru bisa berbentuk sektor ekonomi berbasis aktivitas kreatif-inovatif. Lokasi  dan potensi wilayah yang mempunyai keunggulan di atas rata-rata nasional, karena faktor sumber daya bawaan (endowment).

Gerakan aksi pengembangan sektor ekonomi yang kreatif-inovatif, responsif peradaban, dilakukan melalui berbagai terobosan. Pemanfaat TIK sebagai katalisator dengan aneka efek dominonya. Yang mana di mana, salah satu bentuk ‘terobosan’ dimaksud, tenar dengan sebuat unicorn.

Ujar BPS, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Disadari bahwa perempuan merupakan salah satu “aktor ekonomi” di dalam lingkungan / masyarakat. Diyakini bahwa perempuan dalam kegiatan publik dan rumah tangga merupakan pusat ketahanan struktur-sosial. Diakui bahwa keberadaan perempuan yang terintegrasi dalam pembangunan akan berdampak pada  tumbuhnya pembangunan yang berkelanjutan.

Ikhwal ibu rumga bisa menjadi pelaku usaha, pegiat ekonomi mikro atau pemilik IRT.

Kembali ke pemikiran.  Pengembangan ekonomi di wilayah mempunyai keunggulan komparatif, mampu menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui proses aglomerasi dan memberikan efek perambatan (spillovers).

Model pendekatan pembangunan ekonomi saling melengkapi. Semisal, sektor pariwisata dan sector perdagangan.  Sama-sama berbasis kemanfaatan wilayah dan dukungan TIK serta aktivitas yang kreatif.

Sektor ekonomi kreatif juga berkontribusi pada ekspor nasional dan penyerapan tenaga kerja. Kedua indikator tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Padahal model unicorn, arti sempit, sebagai perpa jangan tangan importir.

Sibak misteri wilayah bertuan. Letak Nusantara yang strategis, laut yang luas dan potensi ekonominya yang tinggi merupakan alasan atau daya tawar yang kuat bagi Indonesia untuk mengambil peran kepemimpinan dalam diplomasi internasional. Politik bebas aktif mampu mengamankan wibawa negara di tol laut.

Pesan penting yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya terbarukan yang jumlahnya tak terbatas, yaitu ide, inisiatif, inovasi atau daya cipta, karya dan rasa. Termasuk pasal menghidupkan angan-angan. Memprediksi mimpi.

Agar ekonomi kreatif itu dapat hidup layak dan tumbuh kembang wajar tanpa syarat, maka kuncinya adalah harus ada kreativitas. Hakikat kreativitas adalah gagasan. Gagasan yang dimaksud tidak lain adalah gagasan yang original, bukan copas, dudu bajakan apalagi memplagiat dan dapat diproteksi oleh Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).

Masalah manusiawi bakat alam atau talénta anak bangsa pribumi Nusantara. Nyata pada pola pengékor, pembébék, pengganda olok-olok, penabur dan penebar ujaran penistaan diri, unjuk pandir diri, membodohkan diri sendiri, aksi massal pamér bégo. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar