modus politik Nusantara, mégatéganya ke bangsa sendiri
Aroma irama politik lokal tergantung iklim global. Bermain
cantik di kandang sendiri, kapan kebagian peran utama. Internasionalisasi PSSI,
kalah greget dengan parpol. Kalah duluan lahir. NKRI saja kalah cepat.
Jangan salahkan sejarah jika ada parpol dengan asas semua
warna. Nama besar leluhur, masih dirasa kurang menggigit. Jurus andalan
menggunakan tenaga dalam, butuh energi ekstra. Mau tak mau, mengkuti irama
bahasa tubuh. Pakai jurus tenaga luar.
Kisah senyatanya. Kian jam terbang sebuah parpol membubung
tinggi, berbanding lurus dengan menukik tajam cerdas ideologi sang pilot. Kaderisasi
lebih diartikan mewariskan kekuasaan. Rehabilitasi mental oknum ketua umum,
pasca bencana politik. Malah ybs sebagai pencetus.
Bagaimana kawanan sebuah parpol untuk menang sekaligus
melibas, melindas, menggilas, melumat lawan politik. Indonesia menjadi acuan
tirani yang genit, kenes, serta nyaris.
Kalau rakyat bisa dikorbankan, mengapa pula harus
dikobarkan nyali dirinya. Pas tagihan. Topeng apa yang harus ditampilkan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar