Olahraga Duduk Manis, Boros Energi dan Keringat
Dingin
eSport (Electronic Sport) atau olahraga elektronik sudah masuk ke
dalam salah satu cabang olahraga di Olimpiade. Dianggap sebagai gaya hidup, industri
baru, olahraga baru bahkan profesi anyar di Indonesia. Penggunaan eSport
berbasis kemajuan teknologi yang melampaui zamannya, menyebabkan banyak pihak
di Indonesia yang tidak hanya gagap teknologi.
Sebagai permainan, eSport berbasis internet mencetak gamer e-Sport.
Pengguna aktif internet di RI mampu melebihi populasi negara tetangga. Tidak otomatis
melek teknologi. Apalagi sebagai potensi yang potensial dan profesional.
Analog, lihat fakta efek domino anak bangsa akrab dengan teknologi. Simak pertimbangan
ditetapkannya UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yaitu bahwa
perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang demikian pesat telah menyebabkan
perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung
telah memengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru.
Lepas dari hakikat, kaidah olahraga, jika salah satu unsur utama tak terpenuhi,
bukan olahraga. Hanya mirip atau bentuk lain. Bahasan di atas, memang masuk
kategori permainan.
Disinyalir, satu pertandingan eSports memakan waktu puluhan menit untuk waktu tercepatnya. Berita ‘buruknya’, waktu terlamanya pakai ukuran jam, bisa
berjam-jam, hanya untuk satu round. Jadi,
kalau sudah kecanduan jangan sampai melahirkan bentuk-bentuk perbuatan hukum
baru. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar