niat menulis karena memang ingin bungkam kata
Potensi niat sedemikan potensial, energik.
Menjadi sumber energi ibadah maupun tindak amalan. Disinyalir masuk kategori
sumber energi spiritual. Menjadi kawan dekat dari bahasan SQ (spiritual quotient). Salah
langkah memancing masalah yang menepiskan ilmu.
Bagaimana tindak lanjut niat, tergantung
kebiasaan diri. Untuk hal yang biasa, rutin harian kita lakukan. Tetap perlu
diawali dan dukungan niat. Membuka dan sekaligus mengarahkan tindak. Hati
tinggal melangkah menapak dalam kepastian. Kerja borongan bisa kita kerjakan di
waktu yang berhimpitan.
Sama halnya dengan ikhwal mencari keringat
berolah kata. Merangkai, mereka kalimat enak disimak. Serahkan diri kepada-Nya.
Mohon digerakkan hati ini. Radar diri mendeteksi senyap dan sayup alam.
Pengalaman hidup menunjang daya penterjemahan. Himpun sampai saatnya. Masih ada
tahap négosiasi diri. Kapan akan mengakhiri tulisan.
Salah satu modus menulis adalah dengan
cara hitung mundur. Tema yang melintas tampak utuh. Kembali ke radar hati. Kejadian
sehari-hari manusia, dikemas dengan bahasa manusia. Bukan ragam harian. Bahasa simbol
yang sarat makna. Terkadang ambigu, tergantung sikon, sentimen.
Biarkan aneka tema melintas. Karena terpikirkan,
tema tadi menjadi manja. Skala manusia, itulah sebenarnya kejadian peristiwa. Bukan
potret fakta, barang bukti. Ada pihak lain yang butuh pengakuan. Target kehidupan
berlapis, tanpa bingkai waktu.
Menterjemahkan kejadian yang tampak oleh
mata. Akan menumpulkan radar hati. Tak ada dalil sebab-akibat pada kejadian. Suatu
kejadian juga tak akan berdiri sendiri atau terjadi dengan sendirinya. Babakan kehidupan
manusia, sudah ditetapkan oleh-Nya di dalam
Lauhul Mahfuzh.
Sejatinya manusia tidak hanya sebagai
pelaku tunggal, aktor, bintang utama. Merangkap penulis skenario kehidupan
dirinya. Nyaris semua tugas dan fungsi. Saat senggang menjadi pemirsa setia. Jadi,
kalau kita tidak belajar dari “penayangan” masa lalu dan atau masa depan diri.
Manusia diciptakan oleh Allah swt untuk menjadi
khalifah di bumi. Dimulai menjadi khalifah untuk dirinya sendiri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar