Halaman

Selasa, 12 Maret 2019

pengorbanan ulama dunia, memfokuskan pilihan umat


pengorbanan ulama dunia, memfokuskan pilihan umat

Hanya ada di Nusantara dengan Pancasila-nya. Pemilu serentak antara pemilu legislatif dan pemilu presiden, Rabu 17 April 2019. Gaung, gema, gebrakkan bakal calon wakil rakyat dan utusan provinsi kalah pamor dengan propaganda, promosi, provokasi capres petahana.

Pengulangan capres 2014, yang muncul lagi di pilpres 2019. Bukannya tanpa hikmah. Catur politik guliran capres petahana, mulai terdeteksi babak akhirnya. Audisi pencarian bakat cawapres. Rakyat sudah langsung tahu isi hati dan niat tulus sang capres. Betapa kawanan parpol pengusung membulatkan tekad diri, selamat dan menyelamatkan kursi.

Pemilih pemula maupun berpengalaman pada pemilu 2014 dan pilkada serentak. Lebih baik pilih diam menanti waktu yang tepat. Generasi tanpa batas usia dan atau umur, tepatnya sebagai korban produk TIK dan apa itu ITE. Pertarungan sejatinya pada pemilih.

Pemilih yang terjebak pada dalil tanpa batas jarak tempat maupun tak kenal sekat waktu, peran batin. Sentimen positif pemilih menengah ke atas, sudah tampak orientasi kecerdasan diri.

Peolok-olok politik menjadi bumerang, senjata makan tuan pada sistem kesadaran umat. Keyakinan bukan sekedar pada melek religi. Anak bangsa yang gemar merenungi nasib diri sambil nangkring nongkrong di jamban. Aroma jati diri yang tercium, menyadarkan siapa diri sejatinya.

Organisasi kemasyarakatan berbasis agama yang lebih tua ketimbang NKRI. Strategi modus politiknya lebih berorientasi duniawi. Predikat ulama dunia, julukan ulama istana kian membaiat diri siap duduk manis. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar