Halaman

Senin, 11 Maret 2019

sigap jalan pagi, jemur punggung vs jemur gigi


sigap jalan pagi, jemur punggung vs jemur gigi

Kegiatan rumah tangga yang jarang dilakukan, yaitu jemur kasur. Sudah terjadi alih bahan baku. Kasur kapuk randu ganti dengan kasur busa atau jenis lain. Karena ringan, si pemakai malas mengangkat ke tempat terbuka.

Tidak bagi yang tahu makna sehat jiwa raga. Kasur plus sprei, dijemur sebagai penutup mobil di jalan. Saat libur. Modal pembersih, seblak atau sapu lidi khusus bersihkan sprei. Bukan geblogkan dari anyaman rotan.

Berkat jasa mesin cuci, baju jarang tersentuh sinar sang surya. Dianginkan di dalam rumah. Busana kerja, bawa ke binatu kiloan,

Akankah manusia masih merasa butuh sinar matahari bagi pertumbuhan dan pertambahan umur dan atau usia. Sibuk diri yang masih aktif, mau tak mau, menerobos liwat lokasi pemanasan bumi. Polusi menambah proses penuaan dini kulit.

Rumah tinggal yang terjangkau. Menginspirasi tipe rumah tanpa halaman. Optimalisasi atau optimasi manfaat tanah untuk rumah. Pokoknya memenuhi persyaratan rumah layak huni. Rumah tapak total. Dimungkinkan untuk ditingkat. Manusia bisa Karena biasa.

Akhirnya, manusia karena usia merasa manfaat nyata sentuhan ringan sinar matahari. Aspek kesehatan dalam tataran medis, klinis. Bagian vital ramah lingkungan.

Kita simak kejadian jelang subuh. Sudah ada pergerakan manusia sesuai profesi. Ibu rumah tangga sampai pengusaha warung rumahan maupun industri rumah tangga. Karena lokasi tempat kerja mengharuskan berangkat tak kenal waktu.

Dikisahkan secara tanpa acara. Jalan pagi di jalan raya berisiko karena tak ada trotoar. Siap dihardik klakson motor bodong. Berisi lebih dari satu anak sekolah. Kesenggol spion angkot, jika tangan tak segera bereraksi memberi kode, jika sedang aktif menggunakan kaki.

Mengikuti kebijakan garis edar, orbit matahari. Mau liwat mana. Sesuaikan arah kaki kejar bayangan diri. Jalan cepat, olah raga egois. Pandangan lurus agak ke bawah. Atur nafas mulut. Ikuti bayangan mau belok ke mana. Punggung terpapar langsung. Tak perlu pakai tutup kepala.

Dirasa cukup waktu waktu atau jalur jalan layak bagi pejalan. Cari rute arah sebaliknya. Pilih tepi sebelah kiri, searah lalu lintas. Bisa buka dada tatap sinar. Tarik nafas dalam. Bebas nyengir. Jaga derap langkah. Cari jalan menuju rumah sendiri. Jangan mampir, apalagi jajan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar