bergembira di dunia bersama kalangan kaumnya
Sekilas, judul tak mencurigakan. Atau layak dicurigai. Dicermati
dengan saksama, kata per kata, wajar jika rasa curiga terusik. Ragam atau gaya
bahasa menjadi pintu masuk menguak lebih santai.
Menjiwai bahasa. Lebih sulit menulis sebuah kalimat atau
sebaliknya. Semakin disimak, kian bias makna. Celotehan anak kecil, seolah tak
bermakna. Namun keluar dari lubuk hati, banyak hal yang tersirat.
Karena olahkata dan atau merekakalimat ini memang
kandungan ilmiahnya, ala kadarnya. Tetap pahami dari segi kebahasaan dan resapi
dari aspek definisi. Cara gampang dan manjur. Radar hati bilang apa. Judul masuk
ragam apa.
Telaah apatis nyaris sinisme. Ngapain aja kita di dunia. Sekedar mampir ngaso dan minum. Sigap lanjut ke perjalanan sampai batas tanpa
batas. Menuju kampung akhirat. Memulai kehidupan kekal.
Apa kata kuncinya. Semua ternyata sebagai kata kunci. Benang
merahnya sudah terpetakan.
Diharapkan sebagai filosofi pengingat diri. Masuk ranah
berkadar spiritual, kejiwaan bahkan komposisi reliji dominan. Bukan sekedar
kata bijak. Selain sebagai bagian juga saling terkait antar bagian. Skenario besar
bukan bahasa manusia.
Kalau pemirsa merasa puas. Simpan dlam hati. Jika masih
penasaran, jangan cari kepuasan. Walau secara gotong royong. Mufakat untuk
tidak sepakat.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar