Halaman

Jumat, 01 Maret 2019

bergembira di dunia bersama kalangan kaumnya


bergembira di dunia bersama kalangan kaumnya

Sekilas, judul tak mencurigakan. Atau layak dicurigai. Dicermati dengan saksama, kata per kata, wajar jika rasa curiga terusik. Ragam atau gaya bahasa menjadi pintu masuk menguak lebih santai.

Menjiwai bahasa. Lebih sulit menulis sebuah kalimat atau sebaliknya. Semakin disimak, kian bias makna. Celotehan anak kecil, seolah tak bermakna. Namun keluar dari lubuk hati, banyak hal yang tersirat.

Karena olahkata dan atau merekakalimat ini memang kandungan ilmiahnya, ala kadarnya. Tetap pahami dari segi kebahasaan dan resapi dari aspek definisi. Cara gampang dan manjur. Radar hati bilang apa. Judul masuk ragam apa.

Telaah apatis nyaris sinisme. Ngapain aja kita di dunia. Sekedar mampir ngaso dan minum. Sigap lanjut ke perjalanan sampai batas tanpa batas. Menuju kampung akhirat. Memulai kehidupan kekal.

Apa kata kuncinya. Semua ternyata sebagai kata kunci. Benang merahnya sudah terpetakan.

Diharapkan sebagai filosofi pengingat diri. Masuk ranah berkadar spiritual, kejiwaan bahkan komposisi reliji dominan. Bukan sekedar kata bijak. Selain sebagai bagian juga saling terkait antar bagian. Skenario besar bukan bahasa manusia.

Kalau pemirsa merasa puas. Simpan dlam hati. Jika masih penasaran, jangan cari kepuasan. Walau secara gotong royong. Mufakat untuk tidak sepakat.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar