sentimen pemilih menengah ke atas, menggoyang peta
politik Nusantara
Adalah masyarakat menengah ke atas. Jiwa kebangsaan,
fokus pada jiwa kerakyatan masih nyata tanpa ampas. Tak perlu survei yang
menyehatkan jiwa penguasa. Betapa segmen ini sebagai pengguna aktif elpiji
bersubsidi. Soal salah sasaran. Kebijakan tetap bijak. Mau jualan gas atau mau
bantu rakyat miskin ke bawah.
Kita adakan studi banding ke kampung sebelah. Maka dari
itu, simak UU tentang Organisasi Kemasyarakatan, termasuk Perpu-nya. Khususnya pada
penjelasan pasal per pasal. Tersurat:
Yang dimaksud dengan "tindakan permusuhan” adalah ucapan, pernyataan, sikap atau aspirasi, baik secara lisan maupun
tertulis, baik melalui media elektronik maupun tidak melalui media elektronik
yang menimbulkan kebencian, baik terhadap kelompok tertentu maupun terhadap
setiap orang termasuk ke penyelenggara negara.
Artinya, elpiji non-subsidi tetap ada peminatnya. Masih ada
pihak tertentu – tak terjangkau logika rakyat papan bawah – yang akan
memanfaatkan. Sebaliknya. Justru kawanan masyarakat minoritas ini yang
menentukan kebijakan pemerintah.
Hadapi pesta rakyat dengan skenario semiglobal, Rabu 17
April 2019. Kian nyata “tindakan
permusuhan” dari kawanan loyalis penguasa. Kian memantapkan rakyat pengguna
aktif hak politik. Buta politik tapi bisa “melihat” sosok yang memang sosok
sejati, tanpa polesan. Bebas émbél-émbél politik isap jempol. Sosok yang apa
adanya. Tanpa pengawet. Tanpa aroma, rasa, warna buatan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar