Halaman

Selasa, 12 Maret 2019

kawasan bebas émbél-émbél politik isap jempol


kawasan bebas émbél-émbél politik isap jempol

Tak bisa disalahkan. Andai masih ada kawanan loyalis sebuah parpol. Getol sigap pasang badan bela juragan. Jaga majikan agar bebas memproduk fitnah dunia. Sosok model seperti ini, banyak ditemukan di jalanan. Mulai dari gang senggol sampai jalan utama depan  hidung penguasa. Berdasi sampai kinyis-kinyis, kiloan atau onggokan.

Pesta demokrasi versi multinasional, sesuai skenario semiglobal. Panjat pinang rebutkan kursi RI-1 dan atau RI-2. Nasib calon wakil rakyat, kalah garang dengan aksi propaganda, promosi, provokasi jalur protocol. Ikuti jumlah suara tekek, hitung kancing baju atau sesuai urutan dalam keluarga. Bingung tanpa ujung. Sesuai tanggal kelahiran. Kebanyakan. Sesuai urutan bulan kelahiran. Pakai rumus jumlah angka kelahiran, sampai satu digit. Agar menapak, pakai ukuran sepatu atau sandal.

Ingat, kalian ini cuma rakyat klas modal otot dan saham dengkul. Kodratinya, niat urun suara, saran sumbang, yang sederhana. Mulia kalau bisa mencerminkan kebutapolitikan. Ayo, ngomong lugu, simpel. Pakai bahasa rakyat.

Di pihak yang merasa paling berhak. Survei atau jajak sentimen, menyimpulkan eksistensi kontribusi peran nyata aktor non negara. Selama ini rakyat hanya terpaku, fokus pada tokoh rekaan media. Modal wajah sangar, garang-garing, politisi sipil kambuhan muncul dengan aneka ujaran non substansial. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar