manusia memang tidak kuasa mengatur dirinya
Mengikuti alunan dan rayuan rasa kantuk, kapan pun, di
mana pun, kondisi bagaimana pun, kalau dinikmati. Betapa nikmatnya nikmat lelap
sesaat. Betul. Mengikuti cita-cita mata, lebih sehat dan menyehatkan. Masih
berbasis rasa kantuk. Beda arah pilihan. Manusia merebahkan diri dengan
seksama. Di tempat yang jauh di atas standar layak. Mata tak mau diajak
kompromi.
Lelah fisik, capai otak, letih psikis belum jaminan untuk
mampu segera pulas. Dalih, mengisi ulang energi dan emosi yang terkuras sehari.
Bisa-bisa, perjuangan untuk mengistirahatkan diri di malam hari. Menguraskan cadangan
jiwa besok pagi. Utang pada dirinya kian menjulang.
Jalan tengah, jalan keluar maupun jalan keluar dari kasus
susah tidur. Menyebabkan dunia kedokteran, medis, klinis, farmasi dan
sejawatnya diuntungkan. Menjawab tantangan dan peluang.
Pola, sistem, tata niaga komando, kontrol, kendali diri
bermarkas di otak. Asah otak agar tak cepat pikun, malah membuat manusia merasa
tak berakal. Alat bantu rekam daya ingat, sarana percepatan kerja daya otak
serta wahana peningkatan kapasitas otak. Kalau mata diajak memirsa yang tidak-tidak. kuat melek.
Padahal, tubuh manusia mampu memproduksi hormon untuk
menyelaraskan diri dengan jam tidur. Dijadikan malam oleh-Nya untuk istirahat. Kebangkitan
harian ditandai kemanpuan diri bangun sebelum fajar berkibar. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar