Halaman

Selasa, 18 April 2017

paruh akhir 2014-2019 terjadi rétrogrési méntal



paruh akhir 2014-2019 terjadi rétrogrési méntal

Penulis sengaja memakai kata atau lema “rétrogrési”. Biar tampak ilmiah. Minimal layak dianggap ada bobot akademisnya. Lepas dari maknanya, masih terasa cocok di lidah orang Indonesia pada umumnya.

Apakah ada keterkaitan darah ideologis antara révolusi méntal dengan rétrogrési mental. Ingat acara P4 di RRI, setiap ada pertanyaan dari pendengar, maka sang pakar selalu menjawab : “O, tentu . . . “. Langsung masuk ke jawaban standar.

Masing-masing berbagi peran. Kalau ‘révolusi méntal’ lebih dominan bermain di paruh pertama periode 2014-2019, disemua lini. Sebagai dasar, pondasi, perekat antar penyelenggara yang terkotak-kotak oleh koalisi parpol. Tujuan mulainya dan mulianya memang atraktif dan menjanjikan. Dijabarkan untuk dilaksanakan oleh K/L/D/I secara total, loyal.

Betul kawan, atau “O, tentu . . . “ bahwasanya ‘rétrogrési mental’ mendapat sisa jatah paruh akhir periode 2014-2019. Ibarat pelari jarak jauh, estafet, maka jelang finish perlu lari sprinter. Jangan sampai tradisi alih status, alih fungsi sebelum jatuh tempo. Sarat dengan beban tak tertulis, yaitu sekaligus membuka jalan untuk melaju ke periode berikutnya.

Biaya politik non budgeter sudah disediakan oleh investor politik dati negara paling bersahabat. Tentu imbalannya tak akan akan terbayar lunas oleh generasi yang belum lahir. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar