dari 7 pekerja partai yang 10 capres
Pergerakan ideologi di Nusantara bak bola liar. Tidak bisa ditebak arah
anginnya. Tidak juga tergantung pada permintaan pasar, tantangan zaman, atau gejolak
sentimen negatif dalam negeri. Tak dipungkiri gejolak politik makro mampu
mengubah peta politik Nusantara setiap saat.
Pusaran angin politik lokal diyakini sebagai penyebab pasang surutnya
gelombang suhu politik. Iklim politik dalam negeri tidak bersahabat dengan
cikal bakal atau bibit calon pelaku, pemain, pegiat, penggila, pekerja, petugas partai.
Yang sudah tunas atau sudah mulai
belajar merangkak pun bisa mati gersang di tengah basahnya nikmat syahwat
politik.
Berlindung di bawah sayap
induknya bukan jaminan. Gempa politik, bencana politik, huru-hara politik,
gaduh politik bisa menjungkirbalikkan realita berbangsa dan bernegara dalam
waktu kurang dari 1x24 jam.
Pagi disanjung, sore
ditelikung menjadi adegan, menu harian dan hobi penyelenggara negara dan
pemerintahan.
Daya juang ideologi anak
bangsa, sekaliber pendiri, ketua umum, bahkan mantan presiden bagaikan, bak
hangat-hangat tahi kerbau sekandang. Serba rasa peninggalan zaman colonial masih
terlestarikan secara berkelanjutan di industri, panggung, kolonglangit dan
syahwat pentas politik Nusantara. Indonesia adalah negara
yang masih, sedang, selalu dan akan berkembang serta berkemajuan mengejar
bayang-bayang masa lalu. Sibuk berangan-angan bisa mimpi di siang hari bolong.
Sibuk lari di tempat mencari hari baik untuk bertindak.
Masih ingat sinyelemen, grenengan rasan-rasan utawa ngudal piwulang ki dalang Sobopawon, di
era mégatéga, mégakasus, mégakritis mégabencana, 2014-2019 negara yang
serba multi, ternyata persediaan topeng politik laris manis. Perajin topeng
sudah tidak mampu memenuhi pesanan dan permintaan pasar lokal.
Ironis binti miris, aneka
watak sesuai kamus politik, tidak mampu menggambarkan watak, karakter, akhlak
politik anak bangsa. Setiap manusia politik mampu membawakan berbagai peran. Peran
ganda sudah ketinggalan zaman. Saking piawainya akting, main setingan, lihai
berminyak air, memanipulasi watak diri, akhirnya mereka malah tak tahu siapa
dirinya sejatinya. Apakah hidup di alam fantasi, khayalan, angan-angan atau di
alam akhirat yang belum pernah dikunjunginya. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar