aksi ojek
payung vs gelar karpet merah
Tanpa
mempertimbangkan hormat atau tidaknya kepada Jokowi utawa Joko Widodo, siapa lagi kalau bukan presiden
ke-7 NKRI atau presiden NKRI ke-7, niat saya menulis judul ini memang hanya karena tangan
sudah gatal. Tapi tak perlu digaruk.
Ada pihak, entah ahli di bidang apa, yang berujar liwat
bahasa tulis, berbasis daya analisi, intuisinya. Hasilnya saya acak karena ada
benang merah substansinya.
Pertama. Bahwasanya Indonesia mempunyai peluang cukup besar untuk menarik
minat investor dari China. Hal ini didukung peningkatan volume maupun komoditas
yang dapat diekspor ke negara China sebagai kekuatan ekonomi baru.
Kedua. Rantai
birokrasi yang tidak panjang serta pasar yang bersaing secara sehat, pada
akhirnya mampu menarik minat para investor asing untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.
Ketiga. Perlu
semakin banyak ditingkatkan komunikasi dengan pengusaha-pengusaha China sebagai
upaya peningkatan investasi melalui berbagai forum dialog atau komunikasi
termasuk menjajagi perdagangan langsung dengan China karena selama ini masih
banyak melalui negara ketiga seperti Singapura.
Menurut ahli
bahasa, apa yang tersirat dibalik yag
tersurat, itulah makna sebenarnya. Sejatinya kondisi yang aktual, faktual,
potret alami. Tanpa rekayasa atau adegan setting. Termasuk sebagai menyajikan
fakta yang sebenarnya tidak demikian, bisa kebalikannya atau kontradiksinya.
Daya ingat awak media,
jurnalis, pers atau sebutan lainnya, masih ingat betapa Jokowi dan rombongan
delegasi RI berburu investor China langsung ke daratan atau negara China. Sebaliknya,
oknum pengemplang pajak, oknum penanam Rp di luar negeri (seperti negara ketiga
Singapura) buruan, buronan Satpol PP, malah melenggang kangkung datang
bertandang ke Istana Negara. Sambutan langsung oleh kepala negara dengan
gelaran karpet merah, sebagai bentuk penghormatan kepada tamu agung dari negara
paling bersahabat.
“Rantai birokrasi yang tidak panjang” sebagai tekad Jokowi waktu
blusukan ke negera China, bahwa kebijakan politiknya akan mendukung total,
loyal investor China. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar