siapa saja bisa menjadi
apa saja
Grafik etape perjalanan nasib, karir anak manusia
tak selamanya mulus, lurus. Pasang surut, timbul tenggelam bahkan maju mundur
menjadi bumbu kehidupan. Pada saat kehidupan yang sempit, orang lebih menerima
fakta, ulet, tahan, sabar dan menjadi pemacu pemicu. Merapat ke atas setiap
saat.
Kalau manusia boleh memilih, ada pilihan disertai
hak pilih, tanpa pikir panjang akan pilih paket kehidupan mulia dunia akhirat.
Minimal, apa yang diimpikan atau cita-cita yang terbawa-bawa sampai alam mimpi,
bisa terwujud, terealisasi atau tinggal tunggu tanggal mainnya.
Sedemikian klasik kehidupan di muka bumi. Berlatih
drama, teater agar tak demam panggung saat ketiban peran apa saja. Pemain watak
menjadi syarat utama untuk bisa pentas kapan pun. Tak ada istilah pemain utama
ataupun pemain cadangan. Bahkan yang modal tampang begitu-begitu saja, karena
faktor X, bisa melejit tanpa perjuangan sengit.
Kompromi dengan masa depan membuat tujuan hidup
lebih fokus. Semakin pilih jalan pintas berbanding lurus dengan daya biaya
politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar