Halaman

Rabu, 11 Maret 2020

super-semar daripada Soeharto versi reformasi


super-semar daripada Soeharto versi reformasi

Kemudian daripada kita semangkin terbuai arus politik global, yang mana dimana membawa tekanan bersubsidi, berkelejotan. Sejarah hitam rezim politik plus ‘di bawah sepatu lars’ Orde Baru tak begitu saja terhapus.

Program aksi nasional kuningisasi sampai tingkat desa, tak begitu saja bisa dibalik bak membalik telapak tangan. Pihak yang dirugikan bisa muncul pihak lain, regenerasi. Namun, demikianlah eksistensi, cengkeraman cakar naga manusia ekonomi, pengusaha  non-pribumi, tak bisa diangkat dari pangkuan ibu Pertiwi.

Anak cucu politik ‘nasakom’ tak ada kapoknya. Asal salah satu kaki dapat pijakan dan atau salah satu tangan dapat pegangan, lanjut dengan progamn aksi merahisasi. Rayuan nikmat dunia liwat kursi konstitusional semangkin menyuburkan dan menjaga stabilitas gerakan saling libas, modus pemurtadan secara lebih terpetakan mengikuti kategori daerah 3T.

Bangsa ini belum sadar sejarah masa lalu. Tahunya, bangga dengan kesejarahan nenek moyang tanpa melihat tengkuk sendiri. Nusantara bak dipingpong, juga bukan. Cengkeraman naga mengenal pewarisan leluhur. Masuk ke sistem pemerintahan dengan dukungan amandeman, perubahan UUD NRI 1945. Tunggu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar