Halaman

Minggu, 08 Maret 2020

modal satu kata untuk menista diri dengan cerdas


modal satu kata untuk menista diri dengan cerdas

Kawanan makhluk berjalan tegak di nusantara. Kepala kian merasa besar, keras, bebal selaku pendukung kursi utama penguasa. Hidup matinya untuk penguasa. Jangan sampai belang-belonteng diakui global sebagai aib berjilid. Oplosan antara elemen kanan dengan komponen kiri, sigap 24 jam.

Diberi pengetahuan tentang budaya asing, semangkin merasa dirinya nasionalis tulen, tunggang langgang. IQ bocor kata, bak bara disiram pertamax bersubsidi. Ahli menggandakan olok-olok politik. Kian cerdas ijazah, sertifikat atau piagam. Boleh ambil semua jurus selaku perokok pasif.

Nusantara menjadi tujuan wisata, menjadi surga dunia pengguna pil setan. Lebur menjadi atau mendongkrak jiwa nasionalisme anak bawang pengguna kata-kata  penista diri sendiri. Belum bisa jalan tegak, sudah nafsu adu lari jarak pendek.

 Sesama pengguna kata penista diri, saling tega. Bahasa identitas diri yang alami. Bukan sekedar hafalan. Tragedi kemanusiaan akibat kosakata minimalis ingin kalimat optimal, maksimalis. Akibat daya responsif kawanan manusia bebal militan di atas rata-rata negara maju. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar