modal satu kata untuk menista diri
dengan cerdas
Kawanan makhluk berjalan tegak di nusantara. Kepala kian
merasa besar, keras, bebal selaku pendukung kursi utama penguasa. Hidup matinya
untuk penguasa. Jangan sampai belang-belonteng diakui global sebagai aib
berjilid. Oplosan antara elemen kanan dengan komponen kiri, sigap 24 jam.
Diberi pengetahuan tentang budaya asing, semangkin merasa
dirinya nasionalis tulen, tunggang langgang. IQ bocor kata, bak bara disiram
pertamax bersubsidi. Ahli menggandakan olok-olok politik. Kian cerdas ijazah,
sertifikat atau piagam. Boleh ambil semua jurus selaku perokok pasif.
Nusantara menjadi tujuan wisata, menjadi surga dunia
pengguna pil setan. Lebur menjadi atau mendongkrak jiwa nasionalisme anak
bawang pengguna kata-kata penista diri
sendiri. Belum bisa jalan tegak, sudah nafsu adu lari jarak pendek.
Sesama pengguna kata penista diri, saling tega. Bahasa identitas
diri yang alami. Bukan sekedar hafalan. Tragedi kemanusiaan akibat kosakata
minimalis ingin kalimat optimal, maksimalis. Akibat daya responsif kawanan manusia
bebal militan di atas rata-rata negara maju. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar