Halaman

Kamis, 19 Maret 2020

Antara Ambisi dan Ambigu Pemerintah

Antara Ambisi dan Ambigu Pemerintah

Indonesia berada dalam kawasan ring of fire, termasuk wilayah yang rawan bencana. Demi Indonesia tangguh bencana, maka langkah besar berupa upaya mitigasi, kesiapsiagaan, dan pengalihan risiko telah menjadi program/kegiatan pemerintah.

Rakyat dan daerah telah familier dengan aneka bencana alam, khususnya banjir, tanah longsor, tsunami, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan karhutla serta bencana sebaran penyakit. Selain makan korban,  bencana termasuk konflik sosial banyak makan biaya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Bencana alam nasional maupun bencana global macam pendemik akibat merebaknya wabah virus corona. Mau tak mau,  menjadi acuan utama mempertajam APBN. Pengalaman  ini bertujuan agar pemerintah dapat lebih optimal dalam membantu masyarakat maupun daerah yang terkena bencana. Bencana tidak dapat ditolak, penanggulangan tidak dapat ditunda. Minimalisasi dampak atau mitigasi guna menekan jumlah korban dan kerugian ekonomi.

APBN  dimanfaatkan untuk sejumlah program/kegiatan pada tahap prabencana (pengurangan risiko bencana); saat tanggap darurat bencana; dan pascabencana (rehabilitasi dan rekonstruksi). Dari tiga tahapan tersebut, kegiatan pascabencana makan biaya paling banyak.

Khusus menghadapi kasus Covid-19, pemerintah liwat  BNPB  (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), memutuskan masa darurat penanganan penyebaran Covid-19 hingga 29 Mei 2020. Sikap hati-hati pemerintah sebagai langkah taktis politis, demi menjaga wibawa negara di mata negara asal virus corona. Dikwatirkan akan mengganggu laju investasi bangun negara dan pasokan TKA. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar