kian merasa dekat dengan masa lalu
Efektivitas belajar dari sejarah, asumsi historis
menjadikan dilema menerus. Antara bangga vs trauma. Berlaku individu hal biasa.
Tapi kalau diangkat masuk kawasan berbangsa, bernegara dengan 4 pilar utama
bisa berabe. Perubahan yang diharapkan hanya perjalanan waktu dan memang
terjadi. Tak perlu ditunggu sambil duduk manis berpangku sebelah tangan pasang
senyum manis.
Ketentuan-Nya tentang kehidupan terabaikan oleh daya akal
pikir, olah logika, kadar naluri, rumus insting politik. Meyakinkan diri tidak
ada kehidupan setelah kematian, tidak ada alam akhirat. Kiamat baginya jika jabatan
pindah ke pundak orang lain, kursi bergeser ke pantat tetangga sebelah. Kian terasa
kiamat dunia jika nikmat dunia cuma liwat depan matanya.
Arus kehidupan membuat orang bimbang dan ragu akan masa
depannya. Dorongan semu masa lalu bak kehabisan baterai. Rasanya masih bergerak
dalam diam. Efek visual gerak
bayangan kendaraan dari arah berlawanan. Tak sadar sudah melawan arus zaman. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar