Halaman

Kamis, 12 Maret 2020

Sinergikan Kebutuhan Ukhuwah Dengan Kepentingan Dakwah


Sinergikan Kebutuhan Ukhuwah Dengan Kepentingan Dakwah

Bangkitnya parpol Islam dan Masyumi baru jika kita simak dengan seksama sebagai tahapan proses alamiah, ilmiah, ilahiah. Diharapkan tidak hanya pada parpol, dimungkinkan berlaku pada ormas (organisasi kemasyarakatan) Islam. Semua parpol mempunyai landasan idiil dan landasan konstitusional yang sama. Beda nyata pada warna politik.

Tak bisa dipungkiri, geliat parpol tak jauh dari praktik demokrasi, khususnya perhelatan pesta demokrasi berupa pemilu legislatif, pilpres dan pilkada. Filosifi bahwa untuk bisa mengatur nasib bangsa dan negara harus menjadi penguasa. Tak heran, akhirnya banyak politisi sipil, kader partai yang diformat sekali tampil.

Artinya, sekali terpilih sebagai wakil rakyat dan atau kepala daerah, setelah itu masuk kotak di dalang. Atau dikandangkan karena sudah tidak laik laga. Asal jangan terjegal pasal, belum-belum sudah menjadi beban partai.

Sekilas kilasan info. Jelang Pilkada Serentak, sudah ada parpol nasionalis tak mau berkoalisi dengan parpol Islam. Pratanda memang politik harus sesuai platform partai. Menguber kursi yang sama, antar paprol Islan bisa bersaing. Bak menghadapi lawan politik macam saat pemilu serentak 2019. Siapa sigap melibas siapa, karena beda pilihan.

Di atas kursi masih ada kursi. Di atas petugas partai masih ada pihak “pengendali”. Jangan sampai karena nilai sebuah kursi, rusak ukhuwah dan dakwah Islam dari dalam. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar