dilema ketahanan keluarga,
intimidasi informasi vs informasi intimidasi
Kiat sukses penguasa tunggal Orde Baru dengan proyek pencitraan, sehingga
bak meredam jurnalis dengan iklan. Masalahnya, saat itu kawanan awak media
massa, tak jauh-jauh dari mental ‘atas petunjuk bapak presiden’. Tepatnya, dua strategi khas, khusus andalan rezim Orde Baru yang ampuh untuk komunikasi,
koordinasi, kontrol, kendali kebebasan pers nusantara, yaitu membeli dan atau
mengintimidasi.
Laju peradaban bebas berpendapat melalui jasa TIK. Anak bangsa
pribumi primitif nusantara mampu menjadikan aksi ujung jarinya sebagai ‘pers’, ‘jurnalis’,
‘humas’ bagi dirinya sendiri. Anak bau kencur sudah mahir bersilancar di dunia
maya umbar ujar bebas. Satu data ramai-ramai, menjadikan dirinya layak tanding.
Bangsa sendiri jadi korban, bukan urusannya.
Penguasa tiap periode, tak sengaja tak perlu repot-repot
menegakkan wibawa negara. Antara munafik dengan fasik adu nyali cari muka, cari
selamat dan cari peruntungan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar