Halaman

Minggu, 08 Maret 2020

dilema ketahanan keluarga, intimidasi informasi vs informasi intimidasi


dilema ketahanan keluarga, intimidasi informasi vs informasi intimidasi

Kiat sukses penguasa tunggal  Orde Baru dengan proyek pencitraan, sehingga bak meredam jurnalis dengan iklan. Masalahnya, saat itu kawanan awak media massa, tak jauh-jauh dari mental ‘atas petunjuk bapak presiden’. Tepatnya,  dua strategi khas, khusus  andalan rezim Orde Baru yang ampuh untuk komunikasi, koordinasi, kontrol, kendali kebebasan pers nusantara, yaitu membeli dan atau mengintimidasi.

Laju peradaban bebas berpendapat melalui jasa TIK. Anak bangsa pribumi primitif nusantara mampu menjadikan aksi ujung jarinya sebagai ‘pers’, ‘jurnalis’, ‘humas’ bagi dirinya sendiri. Anak bau kencur sudah mahir bersilancar di dunia maya umbar ujar bebas. Satu data ramai-ramai, menjadikan dirinya layak tanding. Bangsa sendiri jadi korban, bukan urusannya.

Penguasa tiap periode, tak sengaja tak perlu repot-repot menegakkan wibawa negara. Antara munafik dengan fasik adu nyali cari muka, cari selamat dan cari peruntungan.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar