praktik demokrasi nusantara vs swajajah
Bukan ujaran
bebas siapa-siapa. Bukan pendapat ahlinya sejak peradaban manusia dikenal. Bukan
asumsi apalagi prediksi sejarah pergerakan politik nusantara. Peristiwa khas,
khusus yang hanya terjadi di nusantara. Tak perlu pakai narasi akademis. Tiap daerah
atau wilayah fungsional punya cerita tersendiri.
Hubungan politisi
sipil dengan pihak militer aktif atau mantan alat negara, menambah aroma irama.
Pembauran jabatan publik yang diisi, diduduki “pengangguran” perwira tinggi
tentara, polisi atau faktor lain. Elite lokal, pengusaha daerah, orang kuat
lokal, tokoh agama plus pihak representatif pembentuk pemerintah bayangan.
Ujian negara
sudah berlalu diganti ujian global. Mata pelajaran kesehatan pandemi Covid-19
diterapkan di semua negara. Tak pakai ukuran bulu jenis kelamin. Mau sahabat
mau pesaing perang dagang terkena pasal yang sama. Penguasa nusantara sebagai
mitra kerja terpercaya kian, tambah percaya diri. Kisah sukses akrobat politik
di tahun politik 2018 dan 2019 plus negara akrab dengan aneka becana. Tahu pihak
mana yang akan dijadikan kambing hitam dan atau sapi perahan, serta bisa
melakukan dengan lebih seksama.
Di atas
sejarah masih ada sejarah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar