persatuan duka nusantara
Efektivitas paket globalisasi, berikut kemasan pandemik menjadi
menu anggota PBB. Nusantara sebagai negara kepulauan dan ramah investor, lazim
jika jadi obyek dan sasaran berkelanjutan. Sistem politik yang ber-Pancasila,
membuat kursi nasional kian panas, kian tipis daya sengat. Di atas kursi masih
ada kursi.
Laju peradaban berbangsa dan bernegara melampaui daya
tahan, daya dukung, daya tampung anak bangsa primitif pribumi. Batu tahu note
lagu, tangga nada, aroma irama seni suara sudah berlagu. Modal gadget di
tangan, merasa bagian utama penentu nasib bangsa. Liwat hasta karya ujung jari
tangan, pamer nista diri 24 jam tanpa tahu apa yang ditulisnya.
Ekspresi diri tak beda jauh dengan ékskresi diri setiap saat. Merasa semua serba salah,
memacu dan memicu tindakan serba boleh. Talénta diri dibiarkan terlunta-lunta
di rimba politik tak bertuan.
Jadi . . . jangan
salahkan bapak kandung. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar