Halaman

Jumat, 20 Maret 2020

rimba politik tak bertuan


rimba politik tak bertuan

Arus kuat searah maupun bolak-balik gelombang  adab berbangsa dan sekaligus bernegara. Mau tak mau, manusia politik nusantara segala kasta, semua strata pakai pasal yang sama. Selamatkan diri masing-masing. Tak jauh-jauh dari sifat mensejahterakan diri sendiri. Jika ingat, lakukan sesuai janji politik.

Kasus berkelanjutan, perpaduan antara pembiayaan pemilu dan pendanaan kampanye menjadi menu politik. Masuk ranah biaya politik atau sebutan lainnya. Tersebut kisah klasik yang mana dimana, niat utama, minat dasar, cita-cita mulia  anak bangsa pribumi mendirikan sebuah partai politik adalah faktor untung secara ekonomi, sukses dunia.

Memangnya demokrasi aplusan vs demokrasi oplosan menjadi karakter sistem pemerintahan. Pola politik résiprokal sejalan dengan nilai jual kandidat dengan harga pasar lokal. Konflik internal partai politik berbanding lurus dengan ongkos jasa cari nomor jadi. Juga tidak. Coblos nama bukan jaminan. Tingkat persaingan internal dialami partai politik peserta  yang menunjukkan batasan mana yang terpilih dan sebaliknya.

Bak babak final bal-balan. Menit-menit terakhir dan atau waktu tambahan, menjadi faktor penentu  perolehan suara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar