politik berpangku sebelah tangan
Bukan ada atau tak ada. Bukan mana mungkin atau bagaimana
mungkin. Latar belakang maupun halaman depan. Tempat kejadian perkara, ketemu berapa
perkara, duduk perkara. Namanya saja sudah pakai nama awal ‘politik’. Yang mana
dimana kejadian di atas kertas saja mustahil. Di tangan manusia politik tak ada
yang mustahil. Kemustajaban politik nusantara bisa merubah apa saja.
Fakta sederhana lengkap tapi belum kompolit. Yaitu, tak
perlu repot menunggu sambil duduk manis, memeluk lutut, berpangku sebelah tangan, pasang dan umbar
senyum manis plus tepuk dada. Jadi, jelas bukan ungkapan atau ada maksud terselubung
misteri.
Aga tak gagal bayar di tempat. Simak aneka fakta bukan
mitos di lingkungan sendiri. Terdengar suara burung tapi bukan kicau. Tanpa nama
tapi jika dengar suaranya nyaris angker, sangar, mistis sebagai pratanda. Kematian selalu terjadi. Burung kematian
juga bukan sebutan. Memonopoli ikhwal perjalanan akhir umat manusia menuju
kampung masa depan, karena kepakan sayap burung gagak sudah lenyap dari
peradaban manusia.
Seolah dengan adanya gebrakan politik plus kicauan
manusia politik segala aliran dan warna, semangkin mendekatkan bangsa ini pada
masa depan. Fakta yang tak perlu disimak sebelah mata. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar