Halaman

Rabu, 25 Maret 2020

politik berpangku sebelah tangan


politik berpangku sebelah tangan

Bukan ada atau tak ada. Bukan mana mungkin atau bagaimana mungkin. Latar belakang maupun halaman depan. Tempat kejadian perkara, ketemu berapa perkara, duduk perkara. Namanya saja sudah pakai nama awal ‘politik’. Yang mana dimana kejadian di atas kertas saja mustahil. Di tangan manusia politik tak ada yang mustahil. Kemustajaban politik nusantara bisa merubah apa saja.

Fakta sederhana lengkap tapi belum kompolit. Yaitu, tak perlu repot menunggu sambil duduk manis, memeluk lutut,  berpangku sebelah tangan, pasang dan umbar senyum manis plus tepuk dada. Jadi, jelas bukan ungkapan atau ada maksud terselubung misteri.

Aga tak gagal bayar di tempat. Simak aneka fakta bukan mitos di lingkungan sendiri. Terdengar suara burung tapi bukan kicau. Tanpa nama tapi jika dengar suaranya nyaris angker, sangar, mistis sebagai  pratanda. Kematian selalu terjadi. Burung kematian juga bukan sebutan. Memonopoli ikhwal perjalanan akhir umat manusia menuju kampung masa depan, karena kepakan sayap burung gagak sudah lenyap dari peradaban manusia.

Seolah dengan adanya gebrakan politik plus kicauan manusia politik segala aliran dan warna, semangkin mendekatkan bangsa ini pada masa depan. Fakta yang tak perlu disimak sebelah mata. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar