generasi menantikan tapi sekarang
Ujaran tertulis ini berbasis kredo budaya manusia Jawa
tulen: inggih-inggih mboten kepanggih. Sebagai asas banding, sanding,
tanding untuk menguak sejatinya makna judul di atas. Pakai artian nanti maksud halusnya
adalah tunggu. Hindari curiga dini, simak kamus bahasa manusia.
Jelasnya, apa yang maksud hati dengan menorehkan kata ‘menantikan’.
Judul kian disimak kian bias. Ini yang dicari pihak tertentu. Aturan main
mensyaratkan bahwa hanya orang cerdas, sahaja, naïf yang akan tahan tekanan. Energi
positif dimanfaatkan untuk hal-hak yang positif. Kendati tidak populer, tenar,
beken maupun jauh dari pasal ngehit, ngetop, ngetrend.
Imunitas anak bangsa pribumi primitif nusantara dalam
format tambeng, bebal, degil, songong sesuai kadar usia. Jangan heran jika ada
bentukan parpol lawas seolah menjadi penadah segala macam bekas manusia
berkualitas. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar