panik plus olok-olok politik
Berkat tuah Pancasila, maka daripada itu kehidupan
bernegara semangkin dapat dipradugakan dengan seksama. Yang mana dimana,
kawanan manusia politik segala kasta sudah terbiasa, biasa untuk tidak seperti
biasanya. Ideologi pasar bebas global merasuki jiwa konsumtif biar dianggap modern.
Melahirkan pola politik berbayar dimuka.
Mempraktikkan karakter pancasilais yang teraplikasikan pada
pola dan gaya bebas manusia bebas seutuhnya. Apa-apa serba Pancasila. Start dari
Side A hingga ke Side B. Kembali ke Side A. Kemajuan berulang, berputar ke kiri
membubung ke angkasa raya. Merasa bebas di sangkar emas.
Dekadensi moral politik selalu dianyarkan melalui pesta
demokrasi daripada Soeharto. Rezim politik reformasi lanjut mendaur ulang
dengan pola 3R. Praktik 24 jam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara merupakan fungsi Pancasila. Berdampak, manusia politik kehilangan
sumber sejahtera.
Struktur kepribadian dasar anak bangsa pribumi promitif
nusantara merupakan oplosan aktif komponen konvensional, tradisional untuk
mewujudkan sistem ketahanan keluarga berencana. Tahan berkembang sesuai adab
kenusantaraan.
Kata ahlinya, bahwasanya hakikat sila kedua Pancasila, terletak
pada actus humanus, yaitu tindakan manusia yang mengandung implikasi dan
konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus homini, yaitu tindakan
manusia yang biasa. Meminjam istilah
Thomas Hobbes manusia yang satu dapat menjadi serigala bagi yang lain (homo
homini lupus).
Tindakan kemanusiaan bertujuan memuliakan manusia sesuai fitrah
maupun martabat bawaan, turunan. Mensinergikan kemajemukan masyarakat dalam kebaruan
komunitas politik bersama. Fokus terjaganya tata gaul, tata krama antar umat manusia,
bersendikan nilai kemanusiaan, yaitu
kebajikan dan kearifan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar