Halaman

Jumat, 27 Maret 2020

ketika manusia gagal menjadi manusia seutuhnya


ketika manusia gagal menjadi manusia seutuhnya

Program nasional pembangunan manusia Indonesia seutuhnya oleh penguasa tunggal Orde Baru sudah terasa nyata di rezim politik presiden ketujuh RI. Kontribusi empat presiden sebelumnya dengan menyederhanakan formulasinya. Kekayaan segelintir orang kaya lama nusantara yang terwariskan ke anak cucunya, setara dengan kekayaan ratusan juta penduduk miskin.

Lain pasal kejadian dengan kiprah, kinerja, kontribusi manusia politik mampu menentukan nasib bangsa lima tahunan. Sesuai asas pesta demokrasi daripada Soeharto. Semangkin akurat membenarkan praktik daripada demokrasi nusanatara sesuai selera yang punya negara. Daya kritis rakyat cukup jadi bahan mimpi malam atau bahan rembukan dalam hati.

Stabiltas  jiwa-raga  manusia yang dinamis, rawan-rentan-riskan terhadap perubahan ikilm.   Mungkin tak selaras dengan daya juang unsur kemanusiaan di dalam dirinya. Manusia bisa berubah setiap saat. Bukan karena labil jiwa atau selalu mencari jawaban ‘siapa aku’.

Kompetisi, persaingan hidup antar manusia menjadikan nila-nilai kemanusiaan tergerus, terkikis, tersublimasi secara alami manusiawi. Kuadran tertentu, malah tergadaikan secara sadar, sengaja, berencana. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar