Halaman

Selasa, 10 Desember 2019

tampang politik Dajjal nusantara, musuh di lipatan ketiak


tampang politik Dajjal nusantara, musuh di lipatan ketiak

Perilaku sebuah partai politik bergaya pandem (panas adem), bukan panda (panas dalam). Memang benalu politik. Menampang dekat penguasa agar dikira mitra sejajar. Pasang tampang sangar alias garang garing, dekat sosok penguasa yang betah-betahnya.

Efek nyata terukur pada lonjakan raihan kursi wakil rakyat nusantara. Diimbangi dengan fakta, pemilih di tanah air asal usulnya, tak serta mencoblos capres petahana 2019. Barter politik njomplang. Kian terbirit-birit karena kursi yang diincar diberikan kepada pihak lain. Semula rajin pasang badan. Cuma sebegitu kadar loyalnya. Langsung balik badan. Tetap pakai topeng yang sama. Ganti modus.

Tanpa malu diri. Obralkan capres potensial 2014. Asal tunjuk tokoh bukan anak asuh parpolnya. Sapi punya susu, kerbau punya tanduk. Tak kenal kata tabu, aib, nista. Politik pemakan segala. Nyaring bunyi tanda ahli melolong. Menggonggong sambil menggigit.

Maunya sekali lompat, empat lima kursi terjangkau. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar