tampang politik Dajjal
nusantara, musuh di lipatan ketiak
Perilaku sebuah partai politik
bergaya pandem (panas adem), bukan panda (panas dalam). Memang benalu politik. Menampang
dekat penguasa agar dikira mitra sejajar. Pasang tampang sangar alias garang
garing, dekat sosok penguasa yang betah-betahnya.
Efek nyata terukur pada lonjakan
raihan kursi wakil rakyat nusantara. Diimbangi dengan fakta, pemilih di tanah
air asal usulnya, tak serta mencoblos capres petahana 2019. Barter politik
njomplang. Kian terbirit-birit karena kursi yang diincar diberikan kepada pihak
lain. Semula rajin pasang badan. Cuma sebegitu kadar loyalnya. Langsung balik
badan. Tetap pakai topeng yang sama. Ganti modus.
Tanpa malu diri. Obralkan capres
potensial 2014. Asal tunjuk tokoh bukan anak asuh parpolnya. Sapi punya susu,
kerbau punya tanduk. Tak kenal kata tabu, aib, nista. Politik pemakan segala. Nyaring
bunyi tanda ahli melolong. Menggonggong sambil menggigit.
Maunya sekali lompat, empat lima
kursi terjangkau. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar