sisik melik Dajjal
nusantara
Bukan pada sejarah, sosok, apa siapa
maupun wilayah kerja. Sederhana saja, pakai pasal watak, karakter, tabiat. Pemunculan
sejalan dengan sebaran agama tauhid. Daya endus, daya lacak, daya cium apalagi
daya jelajah melebihi siapa pun. Tahu bahwa akan ada Islam nusantara. Jauh abad
mereka sudah buka cabang di daerah terpencil, terdepan, terluar atau pada
daerah tak bertuan di nusantara.
Agama lokal, aliran keprcayaan,
keyakinan akan nikmat dunia. Tak jauh-jauh dari pola hidup animisme, dinamisme.
Kursi lambang kekuasaan, bisa bertuah sekaligus sebaliknya membawa kutukan. Gamblangnya,
politik menjadi agama. Doktrin politik yang diramu secara ajaib. Memposisikan ketua
umum bak penentu nasib bangsa.
Siapa yang menguasai media massa
identik mampu mengendalikan jalannya sebuah negara. Lanjut ke tahap selanjutnya,
bangsa yang mampu memproduk massal gawai dan sebangsanya. Anak bangsa sejak
dalam kandungan sudah didikte. Kegawaian candu.
Mata rantai atau awal langkah visi
dan misi Dajjal, tampak pada munculnya akhlak peolok-olok politik. Apa lacur
sudah jadi pelacur politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar