ayo ramai-ramai kursus
politik lokal
Ada tidak adanya demokrasi di strata akar rumput apalagi
di kasta pucuk pohon, berefekkah. Memandang demokrasi dari ketinggian,
kedudukan yang tak sama. Internal parpol pun, tergantung efektivitas yang
dirasakan oleh pengguna ‘demokrasi’.
Agar tak kemana-mana, anggap saja bahwa manfaat sebuah parpol
adalah sebagai penggerak demokrasi. Sesuai asumsi di ilmu politik nusantara. Penempatan
sebagai rumusan atau sebaliknya, tetap membuat kian nyata. Asumsi secara periodik
pemerntahan, bukti ringan kemoralan politik. Pergerakkan dan gerakan politik
sejak zaman penjajahan.
Bias negara berkembang sejalan dengan dinamika atau
konversi demokrasi itu sendiri. Di tingkat lokal saja susah dibakukan. Elite lokal
bisa membentuk sistem demokrasi teranyarkan. Ditarik benang merahnya,
menunjukkan tak ada kerangka utuh secara nasional.
Nasionalisme alat negara, aparatur negara mengalami
reduksi di setiap tingkatan pemerintah. Dari skala negara ke lokal tentu ada
degradasi. Penamaan daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) diimbangi
stigmaisasi rakyat. Masyarakat marginal dengan segala nasib, malah menjadi
modal dasar cari bantuan asing.
Agar tak tertipu hidup-hidup disetiap kesempatan, peluang
pesta demokrasi. Bekali diri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar