Halaman

Minggu, 29 Desember 2019

reformulasi demokrasi 2020, swasembada ideologi vs ketahanan politik nusantara


reformulasi demokrasi 2020, swasembada ideologi vs ketahanan politik nusantara

Tidak ada yang salah, keliru, jelek, buruk tentang demokrasi di atas kertas sampai aneka kejadian perkara yang muncul akibat praktiknya. Jangan hiraukan katanya, walau itu ujar bebas media asing. Media dalam negeri, media lokal tak kalah heboh mengelola berita apa itu demokrasi. Pemakar dan atau pemikir semua jurusan sudah sumbang saran. Dialog, diskusi, debat adu nyali malah menjadi hiburan, pelipur lara.

Apakah demokrasi-ideologi-politik menjadi tiga serangkai. Tergantung sudut pandang secara ilmiah, akademis. Tergantung standar honor pengulas, karena ini politik bung! Politik tetap politik. Mau sesuai asas benar, betul, baik, bagus, pihak mana pun akan menilai sebaliknya. Untuk hindari orang lain tak bisa jujur menilai, malah main fitnah atau pihak lain senewen, lebih baik berpolitik asal jadi.

Bagaimana nasib Pancasila di tangan atau ditangani ahlinya. Sejarah saja tidak mampu merunut, mentuturkannya, mentorehkannya. Saksi hidup, saksi kunci, saksi ahli, saksi bayaran, saksi meringankan dan atau memberatkan, saksi bisu hanya bisa berdoa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar