Negara Lupa Seteru Di Saku
Lima tahun
sebatas jangka menengah. Penguasa perlu asupan kalori penuh gizi, sumber energi
terbarukan, pasokan aneka daya agar selamat sampai garis akhir. Apa hendak
dikata, belum-belum masih di langkah pembuka malah sudah kehabisan akal sehat.
Sesama
pembantu presiden saling unjuk diri. Tampak sibuk membangun prestasi. Agar
dianggap kinerja di atas rata-rata. Langkah politik praktis, kebijakan seputar
pernak-pernik, pernik. Masuk kategori detail, rinci, remeh temeh, tetek bengek,
recehan, picisan digulirkan. Strategi main sapu bersih di akar rumput.
Urusan memang
sudah di tangan ahlinya. Sedemikian ahlinya, mampu memperpanjang, meningkatkan
status urusan. Pengalaman, jam terbang d dunia lain selain birokrasi sipil. Modal
utama mentrapkan wawasan nusantara. Kendati sasaran tembak ada di tingkat
lokal. Bisa jadi rakyat nongkrong dan nangkring santai di warung kopi, warung
tegal dibekali, disosialisasikan bahan perdebatan. CCTV hidup sigap dengan
pasal penindakan dini.
Musuh negara
dicari di tumpukan jerami, diendus di gudang beras disposal bertuan sampai
km/wc umum. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar