Halaman

Kamis, 19 Desember 2019

Perokok Pasif Tetap Terkorbankan


Perokok Pasif Tetap Terkorbankan

Apapun bunyinya, bahkan hasil kajian ilmiah, tentang perbedaan mendasar antara rokok elektrik dengan rokok konvensional. Bahkan mampu menjelaskan kasta pengguna rokok elektrik. Jangan sampai melupakan fakta dari efek domino, efek karambolnya.

Saat si perokok sibuk, aktif dengan hobinya. Dimana pun, kapan pun. Dengan alasan HAM, maka perokok pasif terpaksa harus tahu diri. Menahan diri untuk tidak melakukan peneguran, apalagi ucap pelarangan.

Uap yang diproduk perokok elektrik mapun asap yang dihembuskan perokok konvensional. Mereka telah mengorbankan uangnya demi kemajuan, kehidupan industri rokok. Penguasaha tembakau menjadikan dirinya masuk deertan manusia terkaya di nusantara. Jauh nasib dengan petani tembakau.

Pro dan kontra rokok elektrik maupun rokok konvensional, tak ada kaitannya dengan daya sadar bermasyarakat. Kita masih bisa pakai falsafah “sing waras ngalah”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar