Perokok Pasif Tetap Terkorbankan
Apapun
bunyinya, bahkan hasil kajian ilmiah, tentang perbedaan mendasar antara rokok
elektrik dengan rokok konvensional. Bahkan mampu menjelaskan kasta pengguna
rokok elektrik. Jangan sampai melupakan fakta dari efek domino, efek
karambolnya.
Saat
si perokok sibuk, aktif dengan hobinya. Dimana pun, kapan pun. Dengan alasan
HAM, maka perokok pasif terpaksa harus tahu diri. Menahan diri untuk tidak
melakukan peneguran, apalagi ucap pelarangan.
Uap yang
diproduk perokok elektrik mapun asap yang dihembuskan perokok konvensional. Mereka
telah mengorbankan uangnya demi kemajuan, kehidupan industri rokok. Penguasaha tembakau
menjadikan dirinya masuk deertan manusia terkaya di nusantara. Jauh nasib
dengan petani tembakau.
Pro dan
kontra rokok elektrik maupun rokok konvensional, tak ada kaitannya dengan daya sadar
bermasyarakat. Kita masih bisa pakai falsafah “sing waras ngalah”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar