Halaman

Selasa, 10 Desember 2019

Dimensi Berlapis Manusia dan Masa Singgah di Bumi


Dimensi Berlapis Manusia dan Masa Singgah di Bumi

Keberakhiran manusia sesuai tahapan penciptan oleh-Nya. Tak akan berakhir sampai akhir hayat atau sampai hari akhir. Keberhinggaan (bahasa manusia) di akhirat bukan sebagai pengakhiran. Hubungan antara Yang Maha Pencipta dengan ciptaan-Nya, khususnya manusia. Mulai dari Roh yang dititipkan pada jasad manusia dengan batas waktu tertentu. Roh diambil kembali oleh-Nya. Sampai penantian menuju sidang akhirat.

Umat Islam yakin bahwa Allah swt selalu akan mengkontrol manusia ciptaan-Nya. Tak akan disia-siakan sepanjang hayat di kandung badan. Sebaliknya, manusia dituntut minimal selalu mengingat-Nya. Berbaring sampai pada kesendirian, hati terpaut dengan Allah swt. Logika awam manusia, ke hal yang dicintai akan selalu diingat, teringat 24 jam.

Ketetapan-Nya yang sulit dibantah yaitu manusia tidak bisa memilih lahir dari siapa. Tak punya hak untuk menentukan jenis kelamin. Soal mau menjadi pengguna jalan lurus atau sebaliknya, tergantung faktor ajar, faktor didik serta faktor asah-asih-asuh kedua orangtuanya.

Keutamaan surah Al-Faatihah karena kandungan ‘jalan yang lurus’ serba multi. Menjadi tiket terusan menuju Firdaus tanpa hisab. Alhamdulillah.

Statistik grafik kehidupan manusia berupa garis lurus pada pengikutan waktu dan pertambahan umur. Rezeki atau bekal hidup di dunia sejalan dengan jatah umur. Masih ada ketetap-Nya yang tergantung akal manusia. setelah memilih dan berada di jalan lurus. Masih ada konsekuensi berjenjang. Mempertahankan stabilitas keimanan bisa menjadi pekerjaan besar seumur hidup. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar