istana ajak vs skenario
di atas skenario
To the point, saat simak
judul “Istana Ajak Masyarakat Kawal Kasus Novel” plus baca cepat narasi yang bersambung
ke hlm 9 kolom 1-6, Rebublika, Senin, 30 Desember 2019. Tak terkesan apa pun. Bukan
sesuatu yang ditunggu masyarakat umum. Semua berjalan sesuai tahapan.
Pakai bahasa awam. Kejadian perkara babak lanjutan “Buaya
vs Cicak” bukan kriminal jalanan, salah sasaran. Presiden mati kutu di bawah
skenario berlapis, berjilid. Bukan karena pergantian petinggi polisi. Pakai rumus
sederhana “ada udang ada batu”. Bukan konsumsi rakyat pada umumnya.
Kado akhir tahun 2019. Masuk 2020, perhatian nasional ke
pasal lain. Peletakan batu pertama bangun ibukota negara. Mana yang diutamakan,
ikuti saja tanpa komentar. Bilamana perlu rakyat saweran koin mulai dari
tingkat RT. Ikut model perjalanan TPS. Semua rakyat berhak menyumbang. Atau model
jimpitan, dari rumah ke rumah.
Kekuatan rakyat terakhir adalah doa bareng, serentak,
lintas agama. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar