Halaman

Sabtu, 28 Desember 2019

Dilema Dinasti Politik, Sintesis Mistis vs Analisis Logis

Dilema Dinasti Politik, Sintesis Mistis vs Analisis Logis

Aneka kejadian serta dampak dari dinasti politik, anggap sebagai fakta dan kehendak sejarah. Kalau dianggap ‘penyakit politik’, ‘kejahatan politik’  tengok negara adidaya punya klan keluarga. Efek domino, efek karambol negara multipartai, malah sebagai bukti lain dari budaya politik instan. Partai politik identik dengan usaha keluarga, industri politik rumah tangga.

Sejarah perpolitikkan nusantara secara gamblang memberikan pelajaran, pendidikan bagi politisi sipil, politikus atau pun pegiat, pelaku, pekerja, aktivis partai politik. Stigma petugas partai yang diterapkan khusus pada presiden ketujuh RI, bukti ringan bentuk pemerintah pusat berlapis. Secara defacto, pengatur negara ada di tangan parpol pengusung presiden. Untuk menjadi presiden tidak harus liwat jalur sebagai ketua umum partai politik.

Partai politik lokal, bukan sekedar given. Di daerah (provinsi dan atau kabupaten/kota) tertentu, elite lokal, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha atau “raja-raja kecil” mampu mendikte pilkada serentak. Partai politik hanya sebagai legitimiasi, simbol atau peubah anomali demokrasi lokal.

Masalahnya, berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, parpol dadakan, tiban plus politisi kambuhan, karbitan tampak punya saluran resmi. Kian rajin buka mulut, bercuap, berucap, main ujaran kian tampak kadar politiknya.

Bangsa ini masih sadar plus berketahanan dipermainkan manusia politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar