mangan orang mangan
mbokdé mukiyo, angger impor, cadangan pangan aman
Betapa pemerintah peduli akan
kebutuhan isi perut. Soal sesuai kaidah ‘4 sehat 5 sempurna’, atau makan sesuai
jadwal waktu (pagi, siang, malam), lihat dulu kepentingan negara. Panen serentak
bak pilkada skala daerah. Muliakan fakta bak pemilu serentak.
Jelasnya, dengan memakai asumsi
amanat perut rakyat, sebagai kebutuhan rakyat. Masuk atau pakai rumus politik,
maka daripada itu konsumsi kursi penyelenggara negara masuk pasal kepentingan
negara. Kehidupan rakyat, bermasyarakat dan berbangsa secara menerus tanpa
periode. Asas pesta demokrasi “satu pemilih satu suara”. Menentukan bantuan
politik.
Daya tahan perut rakyat diluar nalar
politik manusia politik. Bahkan apalagi sekaliber petugas partai. Rakyat mentrapkan
ekonomi sehari. Makan sehari sekali cukup. Bahkan rakyat yang satu kasta dengan
petani, terbiasa tanak beras tanpa nama. Oplosan sampai beras campur baur. Asal
bukan beras plastik, kasus ketaksengajaan, tanpa rekayasa.
Berita ‘beras disposal Bulog
dilelang’, bukan kata siapa-siapa. Bukti
lain nusantara surplus beras. Terlebih dengan label ‘cadangan beras pemerintah’.
Bukan konsumsi rakyat kasusnya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar