Halaman

Senin, 30 Desember 2019

reformulasi politik 2020, Islam nusantara masih setia dengan daya dogmatis


reformulasi politik 2020, Islam nusantara masih setia dengan daya dogmatis

Karakter utama Islam nusantara karena berpatokan agama Islam masuk, menyebar tanpa niat meminggirkan budaya lokal. Tak ada satu pasal pun untuk meniadakan adat istiadat lokal. Strategi yang sulit dimaknai secara awam. Seperti orang mau minum air tawar di bekas tempat minum kopi.

Pemiu serentak 17 April 2019, menyisakan kebangkitan Islam nusantara yang dijadikan kendaraan politik penguasa petahana. Setelah kursi RI-1 mampu dipertahankan, waktu menyadarkan diri. Jabatan tradisonal pengatur agama nusantara malah jatuh ke tangan mantan alat negara. Umat Islam diobok-obok mulai dari akar rumput.

Merasa di tinggal di landasan. Pihak yang tak berkeringat malah terbawa terbang. Bangku cadangan diperbanyak sesuai asas jasa politik atau pemodal biaya politik. Termasuk seleksi alam terhadap parpol parasit, parpol benalu. Di tanah leluhur oknum ketum parpol gratisan, presiden petahana tak laku, tak dikenal.

Politik tetap politik. Jangan pakai pasal lain, beda kamus. Parpol sudah menjadi agama bumi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar