reformulasi politik
2020, Islam nusantara masih setia dengan daya dogmatis
Karakter utama Islam nusantara karena berpatokan agama
Islam masuk, menyebar tanpa niat meminggirkan budaya lokal. Tak ada satu pasal
pun untuk meniadakan adat istiadat lokal. Strategi yang sulit dimaknai secara
awam. Seperti orang mau minum air tawar di bekas tempat minum kopi.
Pemiu serentak 17 April 2019, menyisakan kebangkitan
Islam nusantara yang dijadikan kendaraan politik penguasa petahana. Setelah kursi
RI-1 mampu dipertahankan, waktu menyadarkan diri. Jabatan tradisonal pengatur
agama nusantara malah jatuh ke tangan mantan alat negara. Umat Islam
diobok-obok mulai dari akar rumput.
Merasa di tinggal di landasan. Pihak yang tak berkeringat
malah terbawa terbang. Bangku cadangan diperbanyak sesuai asas jasa politik
atau pemodal biaya politik. Termasuk seleksi alam terhadap parpol parasit,
parpol benalu. Di tanah leluhur oknum ketum parpol gratisan, presiden petahana
tak laku, tak dikenal.
Politik tetap politik. Jangan pakai pasal lain, beda
kamus. Parpol sudah menjadi agama bumi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar